Republikorp dan Aselsan Resmikan Joint Venture untuk Perkuat Teknologi Pertahanan Indonesia
09 Sep 2025

London, 9 September DSEI 2025 – Industri pertahanan Indonesia mencatatkan pencapaian baru dengan diluncurkannya PT Republik Aselsan Indonesia, perusahaan joint venture antara perusahaan teknologi pertahanan terkemuka asal Turki, Aselsan, dengan Republikorp. Penandatanganan perjanjian kerja sama ini berlangsung pada ajang pameran pertahanan internasional Defence and Security Equipment International (DSEI) 2025 di London, diwakili oleh Norman Joesoef selaku Founder Republikorp, dan Ahmet Akyol selaku President & CEO Aselsan. Lewat kerja sama ini, Indonesia mengukuhkan komitmen untuk mencapai produksi sistem komunikasi taktis secara lokal. Kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama dalam alih teknologi secara bertahap, berbagi pengetahuan teknis, serta menjaga standar mutu internasional. Para tenaga ahli dan teknisi Indonesia juga akan memperoleh pelatihan tingkat lanjut, guna membangun industri pertahanan yang berkelanjutan serta memperkuat rantai pasok (supply chain). Bagi Indonesia, kerja sama ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan kemandirian melalui produk ‘Made in Indonesia’ di sektor manufaktur pertahanan. Sementara bagi Aselsan, kolaborasi ini memastikan akses strategis jangka panjang ke pasar pertahanan Asia Tenggara, yang diperkuat oleh Republikorp sebagai salah satu industri pertahanan Ke depannya, PT Republik Aselsan Indonesia diproyeksikan menjadi pusat regional untuk komunikasi pertahanan yang mutakhir, memadukan inovasi global Aselsan dan kapabilitas Republikorp untuk mengimplementasikannya. Kolaborasi ini ditujukan untuk meningkatkan kesiapan operasional Indonesia dalam komunikasi militer dan peperangan elektronik, sekaligus menciptakan kolaborasi jangka panjang bagi kedua belah pihak. Tentang Republikorp Republikorp, sebagai perusahaan induk badan usaha milik swasta yang merupakan mitra strategis nasional, dengan penuh komitmen telah berhasil meyakinkan para produsen dan pemilik teknologi internasional guna mengadopsi teknologi strategis dengan membangun lini produksi di dalam negeri dalam bentuk joint venture guna mencapai kemandirian industri pertahanan nasional.
